Postingan

MENYIKAPI BUDAYA SECARA BIJAK

Beberapa tahun belakangan ini, seiring dengan semakin gencar masuknya budaya luar yang masuk ke dalam negeri kita. Dimana akibatnya yang sangat dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung adalah penurunan nilai moral dan etika kesusilaan yang dilakukan berbagai kalangan. Sejak dari rakyat biasa hingga pejabat, dari anak usia sekolah hingga manula yang sudah bau tanah kadang masih saja terlibat dengan perbuatan tak beradab. Entah oleh desakan para budayawan atau karena kesadaran yang lahir dari jiwa para pemangku jabatan pemerintahan, maka penggiatan dan pelestarian budaya seolah menjadi sebuah euforia yang dalam beberapa pelaksanaannya kemudian justru terlepas dari pakem yang seharusnya. Sehingga budaya tradisional yang seharusnya menjadi sumber kearifan lokal justru bisa menjadi hal yang pelaksanaannya dibenci karena dianggap sebuah penindasan. Sebut saja pemecahan rekor MURI untuk pembuatan kain sutera terpanjang beberapa waktu lalu yang dianggap oleh beberapa teman sebag

MERAH PUTIH YANG TERCABIK

Indonesia zamrut khatulistiwa Negeri warisan para raja Wujud dalam sukma merah putih Dekap hangat anak negeri Dari laut terdengar seruannya Di gunung menggema gaungnya Seolah bisikkan sabda Teguh kokohkan negeri ini Perlahan surya sadarkan aku Mungkinkah amanah kan tertunai Sedang aroma angin membawa resah Sungai sampah meliuk membawa sesak Tatap buas serigala asing Siap koyak kandungan ibu pertiwi Kawanan tikus pun tak tinggal diam Berebut harta korup di sudut sudut gudang Di bibir pantai teluk mandar Kuukir tekad di batu karang Sebait pinta kugoreskan Jangan cabik merah putihku Zulfihadi Wonomulyo, 111113.

MANUSIA, SEJARAH DAN BUDAYA MANDAR

Manusia adalah mahkluk sosial yang dalam kehidupannya selalu hidup dalam satu komunitas dimana satu individu memiliki ketergantungan dengan individu lainnya. Dan awal kehidupan manusia sendiri sudah dimulai berabad-abad yang lampau. Dalam setiap aktifitas individu inilah yang sering dinilai oleh individu lain di dalam kelompok, tentang baik dan buruknya. Aktifitas yang menurut mereka baiklah yang kemudian dipraktekkan di dalam kelompok hingga terbentuk sebuah budaya. Apakah budaya itu?. Tiga kata berbeda yg menjadi judul tulisan ini memiliki keterkaitan erat, kenapa saya katakan demikian karena manusia adalah pencipta budaya yang kemudian terekam oleh sejarah untuk kemudian seyogyanya menjadi pedoman dan pengingat dalam berinteraksi di dalam masyarakat. Sehingga dengan demikian, manusia, budaya dan sejarah ini otomatis tidak dapat dipisah dan berdiri sendiri. Budaya menurut arti bahasa terdiri dari dua kata yakni “budi” dan “daya”. Budi adalah moralitas, akhlaq, atau tingkah laku m

CERITA DARI ARENA LOMBA PEMBUATAN KERIS

Gambar
Pada tanggal 30 Desember 2013 lalu di desa Pamboqborang, kelurahan Baru, kecamatan Banggae, kab. Majene berlangsung sebuah lomba yang cukup unik yaitu lomba pembuatan keris. Pamboqborang memang sudah lama dikenal sebagai sentra pembuatan senjata logam seperti keris, badik atau tombak ataupun juga peralatan pertanian seperti sabit, parang dan sebagainya. Berbekal sebuah pertanyaan yang selalu mengganjal di benak saya tentang nama seni pengetahuan tentang senjata tajam di mandar, saya berusaha hadir dan berinteraksi langsung dengan para pandai besi di desa itu. Untuk kali ini karena lombanya adalah pembuatan keris, maka sedikit akan kita kupas tentang keris. Dalam lomba ini, panitia membekali peserta yang terdiri dari satu tim pandai besi dengan besi baja seberat 500 gram atau ½ kg. Besi itulah yang harus ditempa dan diolah menjadi sebuah keris berlekuk dengan panjang 30 Cm. atau lebih namun tak boleh kurang dari 30 Cm. dan bahan logam yang disediakan tersebut tidak boleh ditambah a

KISAH PANETTE DAN LIPAq SAqBE

Gambar
Sayup suara panette lambungkan rasa Mengalirkan kidung-kidung syahdu labirin hati Melukis kagum kesabaran Kerentaan jari-jemari tua penuh lelah Perkasa mengitung asa dan karya Menggambar makna kesetiaan Sepasang mata memandang lekat Menyusuri helai saqbe terhalus Itulah arti sebuah kekuatan Senyum terulas di sudut bibir keriput Menampak liukan eksotis bidadari di lautan sureq Menyapa setiap titik keindahan seni Lipaq saqbe, lipaq to dziolo Membalut indah dalam wibawa Mengantar mandar ke panggung mayapada Lipaq saqbe, lipaq keramat Indah kuat pemberi hangat Pelidung siriq para Maraqdia Zulfihadi Tumpiling, 050813280934 11.13 ================================= Lipaq saqbe : sarung sutera khas Mandar Panette : penenun kain. Sureq : corak ragam pada sarung sutera mandar. To dziolo : To=orang. Dziolo = dulu/leluhur Maraqdia: gelar raja pada suku mandar.

HIDUP TANPA KOMA

Siang malam Suka duka Senang susah Sehat sakit Senyum sedih Inilah hidup tanpa koma Hanya menanti titik Zul Elang Biru Tumpiling, 1209130628

ELEGI SAYANG-SAYANG

Lekuk tubuh tersantap zaman tak surutkan asa dan juang mengalunkan melodi langit Sayup sampai koqbi gitarmu seirama alunan sayang sayang diashar allo menjejak sukma, redamkan batin Sepasang telinga tak ingin lepas Memaku rasa di larutan syairmu Tenangkan hati gundah gulana Gegap gempita di sudut pesanggerahan tak terkalahkan alunan sastera kalbu mendayu, hingga malam menjemput surya Hati terdiam seolah mengibas Alunan memukau yang kian lamat Berharap karyamu tetap lestari. Rosmawati Mahmud / Zulfihadi Pamboqborang, 130813061034,11.13 ================================ Terjemahan bahasa mandar dalam puisi: 1. Koqbiq-koqbiq = irama petikan kecapi atau gitar. 2. Sayang-sayang = salah satu seni suara khas Mandar yang menggunakan gitar sebagai alat musik. 3. Ashar allo = sebutan orang mandar untuk menggambarkan waktu sore hari.