Postingan

Menampilkan postingan dengan label kopi

SELEKSI IKRA INDONESIA KEMBALI DIGELAR, KOPI CAP MARADDIA MAJU JADI PESERTA

Gambar
Pembukaan Seleksi Ikra Indonesia 27/2/2024 Kopi kita boleh beda, tapi Indonesia kita tetap satu. Sebuah kalimat pembuka yang aku ucap saat memulai sesi presentasi dalam event seleksi IKRA Indonesia yang berlansung meriah di hotel Claro, Makassar pada Rabu, 28/2/2024 lalu. IKRA Indonesia adalah sebuah lembaga yang mendorong dan mempertemukan para pelaku UMKM syariah se-Indonesia. Tujuannya adalah agar paraa pelaku UMKM bisa menjalankan usaha secara syar'i dan menciptakan produk halalan thoiyiban terlepas apakah pelaku UMKM bersangkutan seorang muslim atau bukan. Melihat produk peserta seleksi lain dengan tampilannya yang keren, tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagaimana menarik perhatian dewan juri. Sebuah kebanggan melihat produk dari kawan-kawan pelaku usaha se-Indonesia Timur sudah sedemikian maju. Pada bagian presentasi ini, setiap peserta akan diberi kuota durasi lima menit untuk menjelaskan segala aspek usahanya mulai dari proses berdiri, alasan menentukan brand

PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2023 (PTBI 2023).

Gambar
Rabu 29 November 2023 pelaksanaan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di Graha Bhasvara Icchana Kantor Pusat Bank Indonesia dihelat dalam waktu bersamaan secara nasional oleh semua Kantor Perwakilan Bank Indonesia di semua provinsi melalui video streaming. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Barat sendiri secara megah dan berkelas, sukses menghelat kegiatan ini di Ball Room hotel Maleo, Mamuju dengan dihadiri oleh para pejabat pemerintah, perbankan, pelaku usaha dan mitra-mitra Bank Indonesia Sulawesi Barat lainnya serta diliput oleh puluhan wartawan. Dalam kesempatan tersebut, diserahkan pula sertifikat dan trophi penghargaan BI Appreciation kepada sembilan (9) mitra strategis BI Sulbar dari berbagai kalangan seperti perbankan, pondok pesantren dan pelaku UMKM. Salah satunya kepada CV. Maraqdia Putra Agung. Hal ini tentu saja menjadi support ekstra bagi CV. Maraqdia Putra Agung untuk terus mengexplorasi kekayaan budaya dan sejarah masyarakat Sulawesi Barat

LONTARAQ SEBAGAI SUMBER SEJARAH DIRAGUKAN (?)

Gambar
(Photo: Aisyah S. Ahmad) Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat tak bisa dipungkiri menjadi sesuatu yang menakjubkan dewasa ini. Gerakan-gerakan literasi yang membooming semakin bergulir hangat ditambah dengan back-up media pemberitaan maupun media sosial semakin membuatnya semakin menggema. Tentu ini adalah sebuah hal yang menggembirakan mengingat krisis penulis hari ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kurangnya media baca pada waktu-waktu lalu. Bagi anda generasi 70-an ke atas tentu cukup mengetahui bagaimana sulitnya menjadi seorang penulis waktu itu dengan adanya pengawasan pemerintah yang cukup ketat. Lalu pasca reformasi 98, saat masyarakat diberikan kebebasan untuk bersuara dan menuliskan apapun yang hendak ditulisnya, media penulisan pun bermunculan bagaikan cendawan dimusim hujan. Surat kabar, majalah, tabloid, buku maupun buletin adalah contoh media fisik penulisan. Belum lagi blog dan website juga turut pula menjamur menyajikan berjuta informasi deng

SEJARAH KOPI MANDAR(Sebuah Tulisan Awal Perkopian di Tanah Mandar)Part2. Oleh: Zulfihadi. Matakali, 23 Februari 2017.

Gambar
Sebuah versi berbeda kemudian datang dari seorang penulis Eropa, Terance William Bigalke. Antropolog sekaligus pakar sejarah Indonesia dan Asia Tenggara modern.  Dikutip dari http://www.cnnindonesia.com, Bigalke menuliskan fakta tersebut dalam buku berjudul Tana Toraja: A Social History of An Indonesian People (2005), merujuk pada kesaksian seorang Belanda bernama Van Dijk. Sebelum membuka perkebunan kopi di Pegunungan Rantekarua pada 1900-an, Van Dijk menemukan pohon kopi berusia sekitar 200 tahun di Desa Sa'dan, Toraja Utara. Ini artinya bahwa masyarakat Toraja sudah mengenal kopi sejak awal tahun 1600. Hal ini cukup masuk akal mengingat pedagang-pedagang Arab telah berinteraksi dengan pedagang nusantara jauh sebelumnya dan menjadi kebih intens pasca jatuhnya bandar Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 dan bandar Sunda Kelapa menyebabkan para pedagang Arab yang senantiasa berseteru dengan pedagang Eropa terkait perang Salib, mencari bandar niaga lain yang tidak diku

SEJARAH KOPI MANDAR (Sebuah Tulisan Awal Perkopian di Tanah Mandar) Oleh: Zulfihadi. Matakali, 23 Februari 2017.

Gambar
Manusia mengenal beragam minuman dengan ciri khas dan khasiatnya masing-masing. Dari sekian banyak minuman itu, saya memilih untuk menuliskan cerita singkat tentang kopi. Alasannya simpel, selain kopi adalah minuman rakyat yang mendunia, perjalanan sejarah kopi juga lebih menarik dengan banyak bumbu, mulai dari legenda, perang, perbudakan, agama maupun wanita. Alasan lainnya adalah karena tulisan tentang kopi masih sangat minim, jikapun ada buku tentang kopi, harganya masih selangit. Terkhusus tulisan tentang sejarah kopi Mandar, bisa dibilang belum ada. Minuman kopi yang belakangan ini sedang tenar berasal dari tanaman kopi dengan cara mengolah buahnya yang berdaging manis. Ada perbedaan tentang waktu penemuan kopi ini dibeberapa sumber. Dikutip dari buku Outlook Kopi terbitan Pusat Data dan Informasi Pertanian Sekjen Kementrian Pertanian tahun 2015 (ebook pdf) bahwa dalam buku the Coffee Book: Anatomy of an Industry from Crop to the Last Drop disebutkan jika kopi pertama kali dit