Postingan

Menampilkan postingan dengan label mandar

MAKANAN POKOK DARI 5.000 TAHUN LALU, MASIH ADA DI MANDAR.

Gambar
Setaria Italica (Foto: Zul) Jika kamu mengira bahwa beras yang berasal dari padi atau jagung adalah tanaman serealia yang pertama kali menjadi makanan pokok orang Mandar, maka kamu salah. Karena ada tanaman serealia yang jauh sebelumnya telah mengisi perut orang-orang Mandar. Namanya Setaria Italica. Kalian pasti baru tahu nama ini kan??. Dari Tiongkok, Setaria Italica telah masuk di Nisantara sekitar 3.000 tahun silam setelah 2.000 tahun sebelumnya sukses dibudidayakan di sana.  Saya sering melihat budidaya Setaria Italica ditanam di wilayah Palippis (Campalagian) dan Balanipa,. Selain dijadikan kuliner buras, bahan pangan ini juga biasa disuguhkan dalam bentuk bubur yang dicampur gula merah dan santan kelapa. Terakhir kali saya menikmatinya di Kediri, Wonomulyo saat berkunjung ke rumah Muhammad Iqram, teman kuliah saya dan kami disuguhi bubur manis dari tanaman itu. Setaria Italica (Sumber poto Google) Dari informasi yang saya dapat melalui internet, Setaria Italica konon diklaim mer

PADI REBUS?

Gambar
Beras Rakangan (Foto: Zulfihadi) Karena kekayaan alam dan keindahannya, Indonesia terkadang disebut sebagai serpihan surga yang jatuh ke bumi. Bukan hanya suku bangsa, bahasa dan adat istiadatnya yang majemuk. Tapi bahan pangan dan kulinernya juga yang bermacam ragam. Sulawesi Barat sebagai bagian dari Indonesia tak ketinggalan memiliki banyak jenis pangan dan kuliner mulai loka sattai, kundo, jepa, kalumpang, nasu kadundung, doda,  serta masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Dan satu yang baru bagi saya adalah pare rakangan. Sudah pernah dengar nama pangan yang satu ini?. Saya yakin, masih banyak yang juga baru mengetahuinya. Saya sendiri baru pertama kali mendapatkan pare rakangan setelah mendapat kiriman dari salah seorang teman yang berasal dari Tutar, tidak lama sebelum tulisan ini dibuat. Pare rakangan adalah bahan pangan berupa beras dari padi yang datangnya dari wilayah perbukitan di timur Sulawesi Barat. Daerah yang juga biasa dikenal sebagai Mandar pegunu

LONTARAQ SEBAGAI SUMBER SEJARAH DIRAGUKAN (?)

Gambar
(Photo: Aisyah S. Ahmad) Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat tak bisa dipungkiri menjadi sesuatu yang menakjubkan dewasa ini. Gerakan-gerakan literasi yang membooming semakin bergulir hangat ditambah dengan back-up media pemberitaan maupun media sosial semakin membuatnya semakin menggema. Tentu ini adalah sebuah hal yang menggembirakan mengingat krisis penulis hari ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kurangnya media baca pada waktu-waktu lalu. Bagi anda generasi 70-an ke atas tentu cukup mengetahui bagaimana sulitnya menjadi seorang penulis waktu itu dengan adanya pengawasan pemerintah yang cukup ketat. Lalu pasca reformasi 98, saat masyarakat diberikan kebebasan untuk bersuara dan menuliskan apapun yang hendak ditulisnya, media penulisan pun bermunculan bagaikan cendawan dimusim hujan. Surat kabar, majalah, tabloid, buku maupun buletin adalah contoh media fisik penulisan. Belum lagi blog dan website juga turut pula menjamur menyajikan berjuta informasi deng

SEJARAH KOPI MANDAR (Sebuah Tulisan Awal Perkopian di Tanah Mandar) Oleh: Zulfihadi. Matakali, 23 Februari 2017.

Gambar
Manusia mengenal beragam minuman dengan ciri khas dan khasiatnya masing-masing. Dari sekian banyak minuman itu, saya memilih untuk menuliskan cerita singkat tentang kopi. Alasannya simpel, selain kopi adalah minuman rakyat yang mendunia, perjalanan sejarah kopi juga lebih menarik dengan banyak bumbu, mulai dari legenda, perang, perbudakan, agama maupun wanita. Alasan lainnya adalah karena tulisan tentang kopi masih sangat minim, jikapun ada buku tentang kopi, harganya masih selangit. Terkhusus tulisan tentang sejarah kopi Mandar, bisa dibilang belum ada. Minuman kopi yang belakangan ini sedang tenar berasal dari tanaman kopi dengan cara mengolah buahnya yang berdaging manis. Ada perbedaan tentang waktu penemuan kopi ini dibeberapa sumber. Dikutip dari buku Outlook Kopi terbitan Pusat Data dan Informasi Pertanian Sekjen Kementrian Pertanian tahun 2015 (ebook pdf) bahwa dalam buku the Coffee Book: Anatomy of an Industry from Crop to the Last Drop disebutkan jika kopi pertama kali dit