BERADAPTASI ATAU TERELIMINASI

 

Artikel Populer, Tema “ Ekonomi Global dan Transformasi Bisnis”.



Jika melihat ke belakang, tidak bisa dipungkiri bahwa krisis ekonomi tahun 1997-1998 merupakan tonggak awal banyaknya masyarakat awam mulai melek ekonomi global. Istilah dollar, resesi, inflasi dan lain-lain mulai akrab ditelinga masyarakat, sebelumnya istilah ini hanya dikenal kalangan terbatas. Realitanya, ditahun-tahun itu pulalah disrupsi bidang ekonomi mulai dirasakan secara bertahap hingga kemudian awal tahun 2000-an dunia telekomunikasi dan informasi menguasai dunia dengan teknologi internet yang kian luas.

Disrupsi adalah perubahan besar-besaran atau lompatan besar yang keluar dari tatanan yang sudah ada, dan mengubah sistem yang lama secara fundamental. Dalam bidang bisnis, disruption era merupakan tantangan yang cukup berat, karena perusahaan harus melakukan inovasi secara update terus-menerus, sehingga bisa tetap bersaing dengan perubahan zaman. Era disrupsi ini sangat dipengaruhi oleh yang namanya VUCA.

Saya yakin teman-teman pernah mendengar istilah VUCA.  VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Istilah ini diciptakan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus, dua orang pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika. Dunia VUCA artinya dunia yang kita hidupi sekarang, dimana perubahan sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif. Perkembangan teknologi dan informasi menjadi salah satu pengaruh terbesar dari perubahan ini. Bayangkan hidup kita tanpa internet dan teknologi saat ini? Bagaimanapun juga kita tidak bisa menghindari kemajuan, kita hanya bisa beradaptasi.

Transformasi bisnis adalah proses mengubah sistem, proses bisnis, dan teknologi secara menyeluruh untuk mencapai peningkatan yang dapat terukur dalam hal efisiensi, efektivitas, dan kepuasan pelanggan maupun karyawan. Perkembangan teknologi, Globalisasi dan tumbuhnya perjajian perdagangan bebas telah menjadikan kompetisi antar perusahaan menjadi semain sengit, hal ini harus disikapi dengan serius oleh pengelola bisnis agar usahanya dapat bertahan dari arena persaingan tersebut.

Transformasi bisnis adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk mempertahankan eksistensinya. Dengan cara merubah atau memposisikan kembali perusahaan ke bidang yang dianggap lebih menguntungkan disesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi oleh perusahaan.

Perusahaan yang melakukan transformasi bisnis yang utuh dan pada waktu yang tepat merupakan perusahaan yang mampu merubah dirinya dalam menghadapi tantangan bisnis kedepan yang akan menjadi perusahaan “survive”. Dua contoh perusahaan dunia yang enggan melakukan transformasi sebut saja Yahoo yang enggan mengadopsi teknologi yang ditawarkan Google. Lalu ada juga Nokia yang tetap keukuh memakai Symbian dan enggan memakai teknologi android dalam produknya, akhirnya kedua perusahaan yang pernah merajai dunia itu kini tenggelam.  Sehingga bisa dikatakan bahwa transformasi bisnis bukan sebuah pilihan namun sebuah keharusan.

Dari manual ke AI

Jika dulu seorang pengelola bisnis diharuskan membuka toko secara fisik, kini penjualan bisa dilakukan melalui sosial media dan market place yang semakin banyak bermunculan. Belum lagi dibidang marketing yang sudah menggunakan jasa AI. Sejak era industri 1.0; 12.0; 3.0; hingga 4.0 saat ini, teknologi kecerdasan buatan atau AI dianggap sebagai puncak teknologi saat ini. Teknologi Artificial Intelligence memang dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. Salah satu sektor yang ikut termudahkan dengan adanya teknologi ini adalah dunia bisnis.

Saat ini, hampir segala lini kehidupan bisa dimudahkan dengan AI. Selain bidang pertanian  dengan smart farming, desain grafis dengan graphicAI, penggunaan AI yang marak saat ini juga dibidang periklanan dan penyiaran. Jika dulu untuk membuat iklan produk harus menyewa tenaga periklanan yang cukup banyak mulai dari artis hingga kameramen, belum lagi peralatan yang ribet. Kini iklan bisa dibuat secara mudah dalam waktu singkat mulai dari pembuatan script atau story board, figur iklan dengan animasi lengkap dengan dubbing atau pengisi suara menjadikan membuat iklan produk jadi lebih murah dan mudah.

Dari pemaparan di atas bisa disimpulkan bahwa untuk bisa tetap bertahan dan melangkah pada dunia ekonomi global, seorang pengelola bisnis harus bisa beradaptasi terhadap perubahan-perubahan dengan melakukan transformasi bisnis baik sistem, produk, proses maupun marketing.

Sebagai putra daerah, kita harus bertanya pada diri kita sendiri. Apakah kita hanya berdiam diri melihat kemajuan-kemajuan bisnis orang lain?; Ataukah kita mau memacu diri dan menjadi salah satu pelaku bisnis berwawasan teknologi?. Jika kita memilih pilihan kedua, waktunya kita berbuat sesuatu saat ini tanpa tapi, tanpa nanti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BALA SUJI/LAWA SOJI/WALASOJI

Tafsir Lagu To Pole Dibalitung

Masihkah kita Mala’bi’ Pau