BALA SUJI/LAWA SOJI/WALASOJI, Itulah nama dari anyaman bambu khas dari jazirah Sulawesi bagian selatan dan barat. Anyaman bambu yang teridiri dari dua atau tiga bilah bambu dan dibuat dengan berbagai bentuk sesuai peruntukannya, seperti misalnya sebagai wadah hantaran dari calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita yang diisi dengan berbagai macam buah, atau sebagai pembatas pelaminan antara mempelai dengan undangan, dan atau sebagai ornamen pada pintu gerbang dalam ritual adat perkawinan. Selain pada acara perkawinan adat, pada suku tertentu bala suji juga terkadang digunakan untuk meletakkan orang meninggal sebelum dibawa kepekuburan, kadang juga bala suji digunakan saat ritual kelahiran seorang bayi dimana bala suji di tempatkan dibawah kolom rumah yang sejajar dengan tempat sang ibu melahirkan. Menurut namanya, lawa soji dalam bahasa bugis atau bala suji dalam bahasa mandar meski memiliki penyebutan yang berbeda namun mempunyai pengertian yang sama yaitu Lawa yang berarti
Arsip
Arsip
Postingan populer dari blog ini
Tafsir Lagu To Pole Dibalitung
Bawa di arangan (mellullung kaeng lotong) 2x Mattattangai ToPole Dzi Balitung Apamo puti-putiqna (topole Dzi Balitung) 2x Tuppuang bassi mesa tau anggaqna. Paqdami tuppuang bassi (mesa tau anggaqna) 2x Sappe diaya di loloq bunga kodza. Iqo dziting Bunga Kodza (dao melo di sulluq) 2x Muaq tania Tomamea gambana Tomameapa Gambana (Tammaq topa mangaji) 2x Mareteq topa Pano pindang dadzanna.. Pano pindangpa dadzanna (paindo mesa mesa) 2x Naindo naung Kuqbur Menggara-gara.. Kuqburmo menggara-gara (Lembong memonge-monge) 2x Labuang pioq namacappuqi nyawa.. Nyawa Apamo nacappuq (Nyawa Tallang dunia) 2x Saiccoq dami sacaker-caker dami.. Sacaker caker pauli (Sakkatoang Panawar) 2x Iqdaq Nabulling apa tania garring.. Catatan: Lagu ini tercipta untuk mengungkapkan rasa cinta, sayang, rindu kepada salah satu Raja Sendana yang bergelar anumerta "Tomatindo di Balitung" (yang wafat di Belitung), yang oleh Prof. Zainal Abidin Farid menyebutnya "Si Jago dari Sel
Penulis: Mursalin (Aktif di Komunitas Appeq Jannangang, Taekwondo Cabang Polman dan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) cabang Sulbar) =================== Banyak pengertian jika kita ingin mengartikan kata Mala’bi’ dari beberapa referensi saya mendapat pengertiannya seperti berikut, Mala’bi’ dalam bahasa mandar dapat diartikan sebagai nilai-nilai luhur, mulia, rendah hati dan keutamaan dalam sifat-sifat berharkat dan bermartabat, ada juga yang mengatakan bahwa Mala’bi’ adalah konsep memanusiakan manusia. Semuanya benar tetapi menurut saya Mala’bi’ adalah ketika tidak ada hati yang terluka. Mala’bi pau adalah salah satu pembagian dalam konsep mala’bi’, mala’bi’ pau ini mencakup tindakan kita sebagai manusia mandar dalam keseharian sebagai bentuk tuturan yang baik. Dewasa ini sepertinya kita lupa akan nilai-nilai luhur yang diturunkan oleh leluhur kita dalam berucap, bukan hanya percakapan langsung, media sosial seperti facebook, twitter dll seringkali menjadi tempat dalam
Komentar
Posting Komentar