Penulis: Mujahidin Musa.
(Pemuda asal Batetangnga, saat ini aktif sebagai pengurus Appeq Jannangang reg. Makassar)
=====================
Salah satu daerah yang menjadi
pusat penyebaran awal islam di Sulawesi Barat adalah di wilayah Desa
Batetangnga (Biru dan Penanian) Kec. Binuang. Islam masuk di daerah ini
diperkirakan akhir abad XVI hingga awal abad XVII (sekitar tahun 1600-an yang
dibawa oleh Aji (haji) Sande (lebih dikenal sebagai Tosalama di Penanian, Guru
Bulo, dan ada sumber yang mengatakan bahwa nama beliau adalah Syekh Kamaluddin)
bersama muridnya Pua Kilala (nama gelar) dari Tomadio (Campalagian).
Dalam historiografi islam di
Polewali Mandar, salahsatu Tokoh penyebar islam awal yang terkenal adalah Syekh
Abdurrahim Kamaluddin Tosalama di Binuang yang berhasil mengislamkan Mara'dia
Balanipa ke-IV Kanna i Pattang Daetta Tommuane setelah mengislamkan Mara'dia
Pallis Kanna i Cunang sekitar tahun 1610. Sezaman dengan Sippajollangi Arung
Binuang (masih butuh penelitian lanjut apakah telah memeluk islam waktu itu
atau tidak).
Setidaknya ada dua versi mengenai
keterkaitan antara kedua Tosalama ini. versi pertama mengatakan bahwa Tosalama
di Penanian adalah "partnert" dakwah dari Tosalama di Binuang. versi
kedua mengatakan bahwa Tosalama di Binuang adalah anak dari Tosalama di
Penanian, hasil pernikahannya dengan putri pemangku adat setempat.
(Al Quran peninggalan Syekh Kamaluddin alias Haji Sande' alias Tosalama di Penanian Yang menyebarkan islam di Wilayah Batetangnga pada akhir tahun 1500 an.)
Peninggalan dari Tosalama
Penanian hingga kini masih terawat dengan baik yaitu berupa Al Quran Tulisan
Tangan. Al Quran tersebut kini berada di tangan Drs. Adnan Nota, M.Si, yang
merupakan pewaris Al Quran tersebut. Al Qur'an ini memang diwariskan secara
turun temurun dari generasi ke generasi mulai dari Tosalama Penanian hingga
Imam/Tokoh islam selanjutnya. Peninggalan lainnya berupa Kitab Tahlilan yang
ditulis langsu ng oleh Pua Kilala (Murid Tosalama Penanian).
Penyebaran Islam di Batetangnga
kemudian dilanjutkan oleh Tomitindo Cakkiri'na yang merupakan saudara dari
Tomitindo Tondo'nga dan Tomitindo Tumbiling. hanya saja situs, catatan, tradisi
lisan dan sumber sejarah dan mengenai tokoh ini masih sangat minim dan belum
banyak dikaji secara ilmiah.
Sejarah islam di Batetangnga
selanjutnya terputus hingga sekitar tahun 1920-1940 an. Tokoh Islam yang
terkenal periode ini adalah Tongguru Rida' (KH.Rasyid Ridha, Imam Tonyamang
berasal dari Campalagian), KH.Maddappungan (Qadhi Campalagian, Guru dari Imam
Lapeo, dan rekan dakwah Syekh Hasan Yamani di Campalagian), Qadhi Binuang, dll.
Jika anda tahu atau pernah ke
Biru (Polewali), maka sesungguhnya di sana ada bekas mesjid tua (ingat
permandian Biru, Kanang, nah...lokasinya dkat2 situ. hehehe) yang skarang
tinggal pondasi. mesjid ini tempat KH.Maddapungan, Qadhi Campalagian, KH.
Machmuda, Qadhi Binuang yang berasal dari Soppeng, dan ulama lainya mengajarkan
islam bagi Masyarakat Batetangnga akhir 1920 an hingga awal 1930. tahun 1942
KH. Rasyid Ridha (disebut juga Imang Tonyamang) dari Campalagian mendirikan
Madrasah Arabiyah Islamiyah disini. Walaupun pengajianya cuman di pusatkan di
mesjid dan kolong rumah imam mesjid. madrasah inilah cikal bakal berdirinya
Pondok Pesantren Al Ihsan DDI Kanang.
( Sisa pondasi bekas mesjid tua di Biru)
Salah satu tokoh bernama H.Syamsuddin
Mangnganja' atau yang lebih dikenal Sebagai Tongguru Rawali. Beliau bersama H.
Nota (ayah dari Drs. Adnan Nota). H. Latung, H. Cora dkk adalah generasi
pertama remaja dari Batetangnga yang nyantri ke Campalagian (di bawah bimbingan
KH. Maddapungan) dan beberapa daerah lain. Masa penjajahan Jepang beliau
nyantri lagi di bawah bimbingan KH. Rasyid Ridha/Tongguru Rida'. Setelah
Tongguru Rida' kembali ke Tonyamang, Beliau dan kawan-kawan seperjuangannya
melanjutkan pengajian di Mesjid dan Madrasah Arabiyah Islamiyah di Biru. Beliau
yang juga akrab dikenal sebagai Aji Keccu ( haji yang postur tubuhnya kecil.)
sempat menjabat sebagai Imam Biru dan Imam Desa di Mesjid Nuruh Huda Kanang,
Batetangnga. Selain itu beliau pernah menjabat sebagai Matua ada' (Pattola
Ada') di Bateteangnga menggantikan ayahnya. Beliau yang lahir pada tahun 1922
meninggal di Biru tahun 2014.
( H.Syamsuddin Mangnganja' atau yang lebih dikenal Sebagai Tongguru Rawali mengenakan songkok kuning)
untuk alamat situsnya dimana bro? bisa tidak diantar ke lokasi?
BalasHapus