AYO KE MAMPIE....!!

Mampie sesungguhnya adalah satu daerah pedusunan yang dihuni oleh kurang lebih 250 kepala keluarga dengan masyarakat yang sehari-harinya bermata pencaharian sebagai nelayan atau petambak. Namun kita tidak akan membahas secara mendalam tentang kehidupan masyarakatnya, tetapi kita akan mengupas pantainya yang hingga hari ini mampu menyedot perhatian begitu banyak pengunjung.

Apa pasal?.
Berawal dari kekhawatiran beberapa pemuda setempat yang resah dengan adanya beberapa pemuda dari wilayah lain yang datang dan menjadikan kawasan pantai sebagai arena balap liar (baca: grass track liar). Akhirnya sekitar tahun 2006 muncul sebuah ide untuk menjadikannya sebagai tempat wisata. Dan mulailah pantai Mampie mendapat kunjungan wisatawan lokal yang datang dari berbagai wilayah terdekat seperti desa Tumpiling atau Wonomulyo. Seiring waktu, akhirnya sejak tahun 2010, kawasan pantai Mampie resmi berganti wajah dari pantai yang hanya menjadi kawasan pengembangan rumput laut menjadi kawasan wisata pantai dengan berbagai fasilitas turut ditambahkan untuk memanjakan pengunjung.Belakangan ini, pantai sejuta pesona ini selalu ramai terutama pada hari-hari libur nasional atau pada akhir pekan. Selain pengunjung yang datang secara perorangan maupun pengunjung yang datang secara berkelompok atau keluarga. Pengunjung pun tidak hanya berasal dari lokal Polewali Mandar namun adapula pengunjung yang datang jauh-jauh dari Barru, Pare-pare, Mamuju bahkan Pasang Kayu.

Sedikit gambaran arah menuju ke sana untuk anda yang belum pernah ke Mampie namun berminat untuk merasakan kenyamanan berwisata di sana. Lokasi wisata Mampie berjarak kurang lebih 6-7 km arah tenggara kota kecamatan Wonomulyo. Ada dua alternatif jalan yang bisa anda tempuh, yaitu dari arah WTC (Wonomulyo Trade Center/Pasar sentral Wonomulyo) anda mengambil arah selatan ke jalan poros Kediri desa Sidorejo, tiba dipersimpangan jalan Kediri – Bumi Ayu – Kebun Dalam, ambillah arah kiri memasuki dusun Kebun Dalam. Anda tinggal mengikuti jalan desa hingga ke desa Galeso dan anda akan menemui pertigaan di depan SDN 012, anda tempuhlah jalan lurus dan jangan ambil belokan kanan atau anda akan kembali ke desa Tumpiling. Jalan besar yang berada di samping SDN 012 itulah yang akan membawa anda  menuju ke pantai Mampie.

Alternatif kedua adalah dari arah kota kecamatan Wonomulyo, anda dapat menuju ke timur mengikuti jalan poros arah kota Polewali. Tiba di desa Tumpiling, cari dan ikutilah jalan aspal yang akan membawa anda tiba di desa Galeso hingga di pertigaan SDN 012, dari sana anda harus belok kiri dimana jalan inilah yang selanjutnya jika anda ikuti akan membawa anda ke pantai Mampie. Dari kedua alternatif jalan yang ditawarkan, kebanyakan pengunjung lebih memilih alternatif kedua. Selain karena tidak terlalu banyak persimpangan yang membingungkan, kondisi jalan juga relatif lebih baik meskipun kedua alternatif jalan tersebut  dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Untuk masuk di kawasan wisata, anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp.3000,-/kepala kepada penjaga gerbang dan andapun bisa menikmati suasana pantai yang bersih.Dimana retribusi masuk ini memang dipergunakan sebagai pemberian upah kepada orang yang bertugas membersihkan pantai ini setiap harinya serta pemeliharaan fasilitas yang sudah ada. Beberapa fasilitas di dalam area wisata yang bisa dinikmati oleh pengunjung diantaranya adalah gazebo yang dapat anda gunakan untuk sekedar istirahat. Dan jika lapar mendera, anda bisa menemukan warung-warung kecil yang menyediakan cemilan, minuman atau mi instan. Atau jika anda beruntung, anda bisa menemukan penjaja ikan segar yang bisa anda beli dan bakar. Biasanya penjual ikan segar dapat ditemui saat hari Minggu atau hari libur nasional disaat pengunjung membludak. Untuk membakarnya, anda bisa mendapatkan sabut kelapa dan alat pembakaran ikan yang dijual atau disewakan.

Atau jika anda ingin merasakan sensasi banana boat, andapun bisa merasakannya selain tentu saja menikmati kegiatan berenang di pantai. Untuk anak-anak yang ingin berenang, ada pula tempat penyewaan pelampung dari ban bekas.
Pun jika memang ada waktu untuk menunggu dan anda adalah penikmat sunset, saya sarankan agar anda menyaksikan pemandangan matahari terbenam atau sunset. Sungguh alam akan menyajikan untuk anda sebuah pemandangan indah menakjubkan saat sang surya diselimuti oleh cahaya oranye atau kemerahan.

Dari rentetan keindahan dan sensasi alam pantai yang bisa anda dapatkan di pantai Mampie, sayangnya masih ada sebuah fasilitas vital yang terlupakan oleh pengurus objek wisata ini yaitu tidak adanya fasilitas air bersih yang bisa digunakan untuk mandi air tawar setelah berenang di air laut. Fasilitas MCK umum yang tersedia pun terlantar dan tidak bisa digunakan. Sehingga untuk mandi air tawar, pengunjung terpaksa harus mandi di sumur yang diberi dinding seadanya atau malah tidak berdinding sama sekali.

Melalui tulisan ini sebagai bahan pertimbangan dan persiapan bagi anda yang akan berwisata ke pantai Mampie, saya akan memberikan gambaran tentang beberapa fasilitas dan harga yang harus anda keluarkan untuk bisa meggunakannya antara lain:

1. Karcis masuk = Rp. 3.000,-/orang.

2. Gazebo = Rp. 15.000,-/satu kali pakai.
3. Banana boat = Rp. 25.000,-/orang/satu kali jalan.
4.  Penyewaan alat pembakaran ikan = Rp. 5.000,- s/d Rp. 10.000,-
5. Sabut kelapa = Rp. 3.000,- s/d Rp. 5.000,- / ikat
6. Pelampung ban bekas = Rp. 5.000/buah untuk yang kecil, Rp. 10.000,-/buah untuk yang besar.


Dan sebagai akhir dari tulisan ini, saya ingin mengajak anda untuk beramai-ramai mengunjungi pantai Mampie untuk melihat secara langsung keunikan dan pesona Mampie. Selamat berkunjung dan sampai jumpa di Pantai Mampie......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BALA SUJI/LAWA SOJI/WALASOJI

Tafsir Lagu To Pole Dibalitung

Masihkah kita Mala’bi’ Pau