Tak Ada Belanga, Bambu Pun Jadi

Teringat saat masih bergabung sebagai Pramuka tingkat Penggalang, selalu ada lomba memasak tanpa alat dapur. Sebuah skill yang tentu dibutuhkan dalam keadaan darurat. Namun dugaan saya bahwa memasak tanpa alat dapur merupakan warisan kuno dari leluhur kita. 

Salah satu penganan yang lahir dari tradisi itu dan masih kita temukan hari ini adalah lemang. Meskipun isian dari lemang berbeda-beda ramuannya di setiap daerah, namun semua punya tehnik mematangkan makanan yang sama. Yaitu bahan makanan dimasukkan ke dalam bambu yang kemudian dibakar. 

Dibeberapa daerah, seringkali beras dicampur dengan daging dan sayuran. Ada juga beras yang diberi santan. Namun dodaq yang khas Mandar, hanya berupa beras ketan yang dicuci lalu dimasukkan ke dalam bambu kemudian dibakar.

Makanan ini merupakan makanan spesial bagi orang Mandar dan paling umum akan disajikan pada saat peringatan maulid Nabi Besar Muhammad S.A.W. Pada momen ini biasanya dodaq akan dibuat dalam jumlah yang sangat banyak dan bisa menghabiskan beras ketan hinga berkuintal-kuintal. Tertarik dengan kuliner dodaq?. Silahkan datang ke Mandar saat peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad S.A.W yang setiap tahun diadakan selama sebulan penuh secara bergantian antar kampung.

Zulfihadi (Tapango, hari keempat Ramadhan 1444 H.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BALA SUJI/LAWA SOJI/WALASOJI

Cerita Rakyat "LA WELLE"

Tafsir Lagu To Pole Dibalitung