Bersyukur sekali ka lahir di tanah ini
Di sinimi, hutan, sungai, gunung sama laut
jadi sodara
Moyangku To Kombong di Bura, orang yang
meniti ombak
Ada lagi moyangku To Ri Jeqneq, orang
datang dari air.
Ini mi tanah, sossorangnya moyangku yang
kayak syurga
Gunung Ganda Dewata, sungai Mandar,
ingganna na buttu anna lappar
Dari Paku sampe Suremana
Itumi semua jadi satu mandar
Kayak syurga.......
Tapi itu dulu.
Sekarang, ceh mate tongang ka saya
Ributnya itu mesin senso di hutan
Kayaknya saja dia mi jadi penguasa rimba
Sedikit pi lagi hilang betulan suara
penghuni rimba asli
Tidak pernahma dengar bunyi rusa
melengking
Apalagi suara anoa, burung mamuang
terlebih kepakan sayap alo
Tinggal babi sama burung kecil isinya
hutan ta
Tambah gondol mi juga gunung-gunung ta
Maumi habis pohon besarnya
Jati, bitti, eboni sudahmi ditebang
Itu gunung yang memang sejak dulu tandus
Ditempati tanam bawang mandar yang kasi
sah jadinya bau peapi
Mulai tomi ditinggalkan karena cuaca tidak
menentu mi
Tinggal kota-kota pagar batunya yang ada
Sungai juga kalau marah tidak main-main mi
Mengamuk airnya kayak tiang listrik
tingginya
Suaranya kayak raksasa berteriak na kasi
takut ki
Na hancurkan mi rumah, kebun, ada lalo
orang na kasi mati
Tapi wajar kalau marah itu sungai
Pohon-pohon di gunung habis ditebang
Na itu ji pohon tahan air sama tanah
supaya tidak hanyut
Belumpi itu manusia buang sampah,
Mulai tai sampai pembungkus makanan
dibuang semua ke sungai
Ee puang, daeng, kandiq, kakaq u ianasang
na
Ayomi kembali ki ke sungai ta
Kita sayang i hutan ta
Kita sayang i tanah ta
Kita sayang laut ta
Supaya nasayang ki juga
Na kasi subur tanah ta
Na kasiki banyak ikan
Ada mi juga tempat mandi-mandinya
anak-anak ta.
Tumpiling, 160215
Tidak ada komentar:
Posting Komentar