20/02/2015

DUKU, BUAH ENAK BANYAK MANFAAT.

Siapa yang tidak tau langsat, terlebih jika ia orang Sulawesi Barat?. Buah langsat atau duku adalah salah satu buah andalan Sulawesi barat. Buah berbentuk bulat lonjong dengan kulit kekuningan saat memasuki usia matang ini memiliki kandungan air yang tinggi hingga orang yang banyak memakan buah langsat biasanya akan sering buang air kecil apalagi ditambah dengan cuaca dingin .

Beberapa daerah sentra penghasil buah duku akan mendadak menjadi ramai oleh penjual buah yang hadir sekali dalam setahun ini. Jika beberapa titik dipinggir jalan trans Sulawesi ramai dengan penjual buah langsat, maka kesibukan juga tak luput melanda bagian pedesaan dimana pohon-pohon langsat ini banyak tumbuh, sebut saja daerah binuang, kecamatan tapango dan lain sebagainya. Kesibukan itu antara lain diwarnai dengan kegiatan pemetikan atau transaksi petani dengan pedagang dari kota, bahkan banyak pula pedagang dari makassar yang datang mencari buah langsat.

Dilokasi kebun, harga buah ini tidaklah menetap. Semua tergantung dengan banyaknya buah pada musim itu, dan juga keadaan cuaca. Jika pada awal musim atau akhir musim buah, maka harga biasanya akan cenderung tinggi dengan kisaran Rp.3000 – Rp.4000 perkilogram. Sedangkan pada puncak panen saat buah sedang banyak-banyaknya, maka harga bisa jatuh hingga Rp.1000 perkilonya. Rendahnya harga terkadang juga semakin diperparah jika hujan selalu turun hingga berhari-hari.

Selain daging buahnya yang enak dimakan, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa langsat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang mujarab. Sudah sejak dulu orang-orang tua menggunakan kulit batang pohon langsat sebagai obat malaria. Caranya, kulit batang yang sudah dilepas dari kayunya dibersihkan lalu dicuci kemudian direbus dengan air hingga mendidih. Setelah air rebusannya dingin lalu diminumkan pada orang yang malaria, air rebusan kulit pohon langsat punya rasa sangat pahit yang mungkin bisa disetarakan dengan brotowali atau kina.

Jika anda selesai makan langsat, jangan buang kulitnya. Kulit buah langsat dapat digunakan sebagai aroma terapi yang menenangkan. Salah satu tradisi keluarga yang masih saya dapati dari nenek buyut saya berlanjut pada nenek saya dari fihak ibu. Caranya, pisahkan kulit dari sampah bekas makan buah langsat seperti biji atau tangkai buah, lalu keringkan. Setelah kering, ambillah kulit langsat tadi, lalu bakar dalam sebuah wadah kaleng bekas. Anda bisa menempatkannya disudut ruangan untuk mendapatkan wangi aroma terapinya, dan tentu saja nyamuk tidak akan mendekat.

Ada tips jika hendak memilih buah langsat yang manis dan tips membawa atau menyimpan buah langsat.
1.       Pilih buah yang kulitnya berwarna kuning merata, tidak ada lagi yang berwarna hijau.
2.       Pilih yang buahnya besar dan agak panjang, dalam satu buah biasanya hanya terdapat satu biji buah atau bahkan tidak ada.
3.       Pilihlah buah yang kulitnya tidak terlalu tebal. Biasanya yang berkulit tebal masih punya turunan langsat hutan, oleh orang kaili biasa disebut dengan lampadoko.
4.       Carilah buah yang banyak dikerumuni oleh semut hitam.
5.       Saat membawa buah, gunakan wadah yang kering dan bisa memberikan sirkulasi udara agar buah tidak bonyok.
6.       Jika terpaksa membawa buah dalam wadah kantong plastik, usahakan segera dianginkan sesaat setelah tiba ditujuan agar uap air yang terjadi bisa kering dan tidak membasahi kulit buah sebab bisa mempercepat proses pembusukan.
7.       Jika anda ingin menyimpan buah langsat dalam waktu yang cukup lama, anda bisa mencoba menaburkan kapur lalu menyimpannya di dalam lemari es. Langsat akan bertahan hingga belasan hari meskipun dengan kondisi kulit berwarna kehitaman, namun tetap layak makan.

Buah duku ternyata mempunyai kandungan gizi yang rupanya cukup banyak, meliputi vitamin, mineral, protein, maupun lemak. Berikut adalah daftar kandungan gizi dari buah duku dalam per 100 gramnya:
1.       Banyaknya Buah Duku yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
2.       Bagian Buah Duku yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 64 %
3.       Jumlah Kandungan Energi Buah Duku = 63 kkal
4.       Jumlah Kandungan Protein Buah Duku = 1 gr
5.       Jumlah Kandungan Lemak Buah Duku = 0,2 gr
6.       Jumlah Kandungan Karbohidrat Buah Duku = 16,1 gr
7.       Jumlah Kandungan Kalsium Buah Duku = 18 mg
8.       Jumlah Kandungan Fosfor Buah Duku = 9 mg
9.       Jumlah Kandungan Zat Besi Buah Duku = 1 mg
1.   Jumlah Kandungan Vitamin A Buah Duku = 0 IU
1.   Jumlah Kandungan Vitamin B1 Buah Duku = 0,05 mg
1.   Jumlah Kandungan Vitamin C Buah Duku = 9 mg
(sumber: http://nangimam.blogspot.com/2013/12/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-duku.html)


Sayangnya selain di lokasi agrowisata rawabangun, tanaman langsat ini belum dikembangkan secara profesional. Padahal jika melihat potensi buah musiman ini, kemungkinan besar bisa mengangkat taraf perekonomian rakyat pedesaan khususnya di Sulawesi Barat. Kita bisa menambah nilai ekonomis buah duku dengan cara pengolahan lanjutan menjadi buah kaleng atau selai. Namun hingga saat ini belum ditemui adanya kelompok atau invidu masyarakat yang melakukan pengolahan lanjutan ini. Semoga ke depannya, perhatian terhadap duku atau langsat ini bisa mendapat porsi yang lebih untuk menambah kesejahteraan ekonomi rakyat Sul-Bar.

16/02/2015

SOSSORANNA TO KOMBONG DI BURAQ

Bersyukur sekali ka lahir di tanah ini
Di sinimi, hutan, sungai, gunung sama laut jadi sodara
Moyangku To Kombong di Bura, orang yang meniti ombak
Ada lagi moyangku To Ri Jeqneq, orang datang dari air.
Ini mi tanah, sossorangnya moyangku yang kayak syurga
Gunung Ganda Dewata, sungai Mandar, ingganna na buttu anna lappar
Dari Paku sampe Suremana
Itumi semua jadi satu mandar
Kayak syurga.......

Tapi itu dulu.
Sekarang, ceh mate tongang ka saya
Ributnya itu mesin senso di hutan
Kayaknya saja dia mi jadi penguasa rimba
Sedikit pi lagi hilang betulan suara penghuni rimba asli
Tidak pernahma dengar bunyi rusa melengking
Apalagi suara anoa, burung mamuang terlebih kepakan sayap alo
Tinggal babi sama burung kecil isinya hutan ta

Tambah gondol mi juga gunung-gunung ta
Maumi habis pohon besarnya
Jati, bitti, eboni sudahmi ditebang
Itu gunung yang memang sejak dulu tandus
Ditempati tanam bawang mandar yang kasi sah jadinya bau peapi
Mulai tomi ditinggalkan karena cuaca tidak menentu mi
Tinggal kota-kota pagar batunya yang ada

Sungai juga kalau marah tidak main-main mi
Mengamuk airnya kayak tiang listrik tingginya
Suaranya kayak raksasa berteriak na kasi takut ki
Na hancurkan mi rumah, kebun, ada lalo orang na kasi mati

Tapi wajar kalau marah itu sungai
Pohon-pohon di gunung habis ditebang
Na itu ji pohon tahan air sama tanah supaya tidak hanyut
Belumpi itu manusia buang sampah,
Mulai tai sampai pembungkus makanan dibuang semua ke sungai

Ee puang, daeng, kandiq, kakaq u ianasang na
Ayomi kembali ki ke sungai ta
Kita sayang i hutan ta
Kita sayang i tanah ta
Kita sayang laut ta
Supaya nasayang ki juga
Na kasi subur tanah ta
Na kasiki banyak ikan
Ada mi juga tempat mandi-mandinya anak-anak ta.



Tumpiling, 160215

SELEKSI IKRA INDONESIA KEMBALI DIGELAR, KOPI CAP MARADDIA MAJU JADI PESERTA

Pembukaan Seleksi Ikra Indonesia 27/2/2024 Kopi kita boleh beda, tapi Indonesia kita tetap satu. Sebuah kalimat pembuka yang aku ucap saat m...