Siapa yang tidak tau langsat, terlebih jika ia orang
Sulawesi Barat?. Buah langsat atau duku adalah salah satu buah andalan Sulawesi
barat. Buah berbentuk bulat lonjong dengan kulit kekuningan saat memasuki usia
matang ini memiliki kandungan air yang tinggi hingga orang yang banyak memakan
buah langsat biasanya akan sering buang air kecil apalagi ditambah dengan cuaca
dingin .
Beberapa daerah sentra penghasil buah duku akan mendadak
menjadi ramai oleh penjual buah yang hadir sekali dalam setahun ini. Jika
beberapa titik dipinggir jalan trans Sulawesi ramai dengan penjual buah
langsat, maka kesibukan juga tak luput melanda bagian pedesaan dimana
pohon-pohon langsat ini banyak tumbuh, sebut saja daerah binuang, kecamatan tapango
dan lain sebagainya. Kesibukan itu antara lain diwarnai dengan kegiatan
pemetikan atau transaksi petani dengan pedagang dari kota, bahkan banyak pula
pedagang dari makassar yang datang mencari buah langsat.
Dilokasi kebun, harga buah ini tidaklah menetap. Semua
tergantung dengan banyaknya buah pada musim itu, dan juga keadaan cuaca. Jika
pada awal musim atau akhir musim buah, maka harga biasanya akan cenderung
tinggi dengan kisaran Rp.3000 – Rp.4000 perkilogram. Sedangkan pada puncak
panen saat buah sedang banyak-banyaknya, maka harga bisa jatuh hingga Rp.1000
perkilonya. Rendahnya harga terkadang juga semakin diperparah jika hujan selalu
turun hingga berhari-hari.
Selain daging buahnya yang enak dimakan, mungkin tidak
banyak yang tahu bahwa langsat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai obat
tradisional yang mujarab. Sudah sejak dulu orang-orang tua menggunakan kulit
batang pohon langsat sebagai obat malaria. Caranya, kulit batang yang sudah
dilepas dari kayunya dibersihkan lalu dicuci kemudian direbus dengan air hingga
mendidih. Setelah air rebusannya dingin lalu diminumkan pada orang yang
malaria, air rebusan kulit pohon langsat punya rasa sangat pahit yang mungkin
bisa disetarakan dengan brotowali atau kina.
Jika anda selesai makan langsat, jangan buang kulitnya.
Kulit buah langsat dapat digunakan sebagai aroma terapi yang menenangkan. Salah
satu tradisi keluarga yang masih saya dapati dari nenek buyut saya berlanjut
pada nenek saya dari fihak ibu. Caranya, pisahkan kulit dari sampah bekas makan
buah langsat seperti biji atau tangkai buah, lalu keringkan. Setelah kering,
ambillah kulit langsat tadi, lalu bakar dalam sebuah wadah kaleng bekas. Anda
bisa menempatkannya disudut ruangan untuk mendapatkan wangi aroma terapinya,
dan tentu saja nyamuk tidak akan mendekat.
Ada tips jika hendak memilih buah langsat yang manis dan
tips membawa atau menyimpan buah langsat.
1.
Pilih buah yang kulitnya berwarna kuning merata,
tidak ada lagi yang berwarna hijau.
2.
Pilih yang buahnya besar dan agak panjang, dalam
satu buah biasanya hanya terdapat satu biji buah atau bahkan tidak ada.
3.
Pilihlah buah yang kulitnya tidak terlalu tebal.
Biasanya yang berkulit tebal masih punya turunan langsat hutan, oleh orang
kaili biasa disebut dengan lampadoko.
4.
Carilah buah yang banyak dikerumuni oleh semut
hitam.
5.
Saat membawa buah, gunakan wadah yang kering dan
bisa memberikan sirkulasi udara agar buah tidak bonyok.
6.
Jika terpaksa membawa buah dalam wadah kantong
plastik, usahakan segera dianginkan sesaat setelah tiba ditujuan agar uap air
yang terjadi bisa kering dan tidak membasahi kulit buah sebab bisa mempercepat
proses pembusukan.
7.
Jika anda ingin menyimpan buah langsat dalam
waktu yang cukup lama, anda bisa mencoba menaburkan kapur lalu menyimpannya di
dalam lemari es. Langsat akan bertahan hingga belasan hari meskipun dengan
kondisi kulit berwarna kehitaman, namun tetap layak makan.
Buah duku ternyata mempunyai kandungan gizi yang rupanya cukup
banyak, meliputi vitamin, mineral, protein, maupun lemak. Berikut adalah daftar
kandungan gizi dari buah duku dalam per 100 gramnya:
1.
Banyaknya Buah Duku yang diteliti (Food Weight)
= 100 gr
2.
Bagian Buah Duku yang dapat dikonsumsi (Bdd /
Food Edible) = 64 %
3.
Jumlah Kandungan Energi Buah Duku = 63 kkal
4.
Jumlah Kandungan Protein Buah Duku = 1 gr
5.
Jumlah Kandungan Lemak Buah Duku = 0,2 gr
6.
Jumlah Kandungan Karbohidrat Buah Duku = 16,1 gr
7.
Jumlah Kandungan Kalsium Buah Duku = 18 mg
8.
Jumlah Kandungan Fosfor Buah Duku = 9 mg
9.
Jumlah Kandungan Zat Besi Buah Duku = 1 mg
1.
Jumlah Kandungan Vitamin A Buah Duku = 0 IU
1.
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Buah Duku = 0,05 mg
1.
Jumlah Kandungan Vitamin C Buah Duku = 9 mg
(sumber: http://nangimam.blogspot.com/2013/12/kandungan-gizi-dan-manfaat-buah-duku.html)
Sayangnya selain di lokasi agrowisata rawabangun, tanaman
langsat ini belum dikembangkan secara profesional. Padahal jika melihat potensi
buah musiman ini, kemungkinan besar bisa mengangkat taraf perekonomian rakyat
pedesaan khususnya di Sulawesi Barat. Kita bisa menambah nilai ekonomis buah
duku dengan cara pengolahan lanjutan menjadi buah kaleng atau selai. Namun hingga
saat ini belum ditemui adanya kelompok atau invidu masyarakat yang melakukan
pengolahan lanjutan ini. Semoga ke depannya, perhatian terhadap duku atau
langsat ini bisa mendapat porsi yang lebih untuk menambah kesejahteraan ekonomi
rakyat Sul-Bar.