24/02/2014

SKETSA ASA HIDUP




Sketsa itu masih suram.
Cahaya itu masih redup.
Terlingkup oleh kenyataan.
Bertabur segala derita.
Kini duduk seorang diri.
Menatap surya menapak senja,
meninggalkan semburat sedih.
Malam gelap kini merayap.
Tanpa senyum sang dewi
Dirundung pekat awan.
Namun aku tetap duduk tak bergeming.
Memahat asa dalam kalbu.



Zulfihadi
Silambea, 120302





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SELEKSI IKRA INDONESIA KEMBALI DIGELAR, KOPI CAP MARADDIA MAJU JADI PESERTA

Pembukaan Seleksi Ikra Indonesia 27/2/2024 Kopi kita boleh beda, tapi Indonesia kita tetap satu. Sebuah kalimat pembuka yang aku ucap saat m...